Persekutuan Silat Brunei Darussalam Membuka Peluang Kerjasama Dengan Sekolah Pascasarjana UNY Untuk Penerapan Pencak Silat Sains

Ditengah kota yang sejuk Bandar Sri Begawan Brunei Darussalam digelar pertemuan Focus Group Discussion antara segenap Pengurus Besar Persekutuan Silat Brunei Darussalam (PERSIB) dengan rombongan tim Sekolah Pascasarjana UNY. Dalam pertemuan diskusi terbatas ini dari pihak PERSIB dihadiri oleh Timbalan President Pencak Silat Tuan Haji Rajak, Secretary General Tuan Haji Abdul Rahman bin Haji Mahali, serta Timbalan Sekretaris Jenderal Haji Adanan Bin Ahad. Sedangkan tim dari Sekolah Pascasarjana UNY hadir Direktur SPs Prof. Dr. Siswantoyo, Wadir AKRK Prof Ahmad Nasrulloh, Koorprodi S3 PTK Prof Edi Supriyadi dan Koorprodi S2 PTK Prof Putu Sudira. Disamping tersebut diaras FGD Pengembangan Prestasi Pencak Silat Brunei Darussalam juga dihadiri dari Pengurus Pelajar Indonesia di Brunei. FGD ini juga didukung oleh Duta Besar RI untuk Brunei Darussalam Bapak Prof. Dr. Ahmad Ubaedillah, serta Atase Bidang Pendidikan Sosial dan Budaya KBRI.

Dalam diskusi Timbalan President Tuan Haji Rajak menyampaikan keinginannya untuk merekrut Pelatih Pencak Silat dari Indonesia untuk meningkatkan prestasi. Sekjen PERSIB Tuan Haji Abdul Rahman bin Haji Mahaali, dan Haji Adanan bin Ahad juga menyampaikan bahwa sebelumnya sudah banyak pelatih Indonesia yang diundang sebagai pelatih tim Pencak silat Negara Brunei. Dalam diskusi yang sangat hidup dan aktif penuh kekeluargaan ini Direktur SPs Prof. Dr. Siswantoyo juga memaparkan konsep kerjasama dengan mahasiswa UNY yang memiliki keterampilan khusus Pelatihan Pencak Silat dalam Program Internship, Magang dan KKN di Brunei. Selain hal tersebut juga ditawarkan shortcourse Pencak Silat bagi para pelatih Pencak Silat Brunei dengan konsep karantina selama minimal 2 minggu di ‘Padepokan UNY Karang Malang Ngayogyakarta Hadiningrat’. President PERSIB juga menemukan untuk studi lanjut di UNY apakah juga menyelenggarakan program distance learning yang langsung dijawab oleh Direktur SPs saat ini sedang proses penyiapan pembukaan distance learning atau sebutan lain Pembelajaran PJJ. Harapannya tahun depan bisa segera mendapatkan ijin penyelenggaraan untuk tujuh prodi master dan doktor.

Pengalaman melatih di luar negeri dan pelatihan di UNY sangat efektif dan berdampak luas dalam pengembangan sumber daya manusia pelatih pencak silat Brunei. Program Magang seperti ini sudah dilakukan UNY dengan Kedutaan Besar Kazakhstan dan Federasi Pencak Silat Kazakhstan tahun 2023, dan pada tahun 2024 akan mengirimkan para pendekar Pencak Silatnya lagi ke Nur Sultan Ibukota Kazakhstan. Prof. Dr. Ahmad Ubaedillah sebagai Duta Besar juga sangat mendukung dan mengapresiasi hal tersebut. Aktivitas ini bisa sekaligus dapat di ikutkan dalam sebuah Festival Budaya Indonesia di Brunei yang diselenggarakan setiap tahun. Tim Seni Budaya UNY juga apabila berkenan akan diundang untuk mengikuti Festival Budaya daerah dari Indonesia pada tahun depan sehingga dapat memperkuat tujuan pembangunan bekelanjutan pada bidang pendidikan dan kemitraan.

Sekjen PERSIB juga sangat antusias terkait program diatas, dan akan terus memohon kebenaran dan dukungan dari Kementerian Brunei Darusallam. Ditegaskan lagi oleh Timbalan President Pencak silat Brunei bahwa program terseut akan didorong pada akhir tahun ini dan tahun hadapan. “Kami berharap melalui perjumpaan ini akan terus lebih erat hubungan kita melalui Pencak Silat. Sehingga Pencak Silat mewujudkan makna Silat untuk Silaturahim” kata Prof. Siswantoyo. Untuk mengakhiri FGD ini Direktur SPs menyampaikan tagline kolaborasi bahwa ‘Bersama Kita Bisa, Bersatu Kita Maju, Bermitra Kita Juara’.

Tags: